Dikutip dari berbagai sumber, Kamis (12/8/2021), kisah investasi ala Nabi Yusuf ini juga diaplikasikan konsepnya oleh Direktur Strategi dan Kepala Makro Ekonomi Bahana, Budi Hikmat dalam publikasi media sosialnya.
Budi beranggapan pentingnya kisah Nabi Yusuf ini tidak hanya pada investasi saja, namun juga tentang mendidik keluarga, mengatasi konflik masyarakat, kriteria pemilihan pejabat, serta menggapai kekayaan optimal.
Budi juga menjelaskan bahwa invevstasi adalah proses menanam keuntungan. Dimana menanam adalah prosesnya dan keuntungan adalah hasilnya. Yang dimaksud dengan keuntungan adalah kenaikan daya beli sepanjang waktu.
“Saran pertama mengenai growth, itulah yang harus kita lakukan melalui reksa dana ataupun saham. Saran kedua soal protection dan preservation bisa dicapai dengan kita membeli obligasi negara. Credit risk-nya akan zero dan imbal hasilnya bahkan bisa mengalahkan inflasi baik dari kupon ataupun capital gain,” ujarnya, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (12/8/2021).
Saran ketiga, tambah Budi, yaitu dengan mendistribusikan keuntungan dari hasil kegiatan pertama dan kedua. Distribusi bisa dilakukan dengan memperluas aset melalui reksa dana pasar uang, reksa dana saham, membeli aset properti hingga membeli kebun.