Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid pada hari Kamis (20/1/2022) pun mengatakan bahwa orang-orang di Inggris harus belajar hidup dengan Covid19 layaknya mereka hidup dengan flu. Pasalnya, penyakit virus Covid-19 ini tidak akan pergi selama bertahun-tahun.
“COVID tidak akan hilang, itu akan bersama kita selama bertahun-tahun, mungkin selamanya, tetapi kita perlu belajar untuk hidup dengannya,” kata Javid kepada Sky News, dikutip dari Sputnik News.
2. Amerika Serikat
Amerika Serikat menjadi negara dengan tingkat kasus Omicron tertinggi kedua dengan total 158,188 kasus infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Pada Kamis (13/1/2022) Mahkamah Agung Amerika Serikat sendiri memang membatalkan kebijakan Presiden Joe Biden yang mewajibkan pegawai di perusahaan besar sudah divaksin Covid-19, melakukan tes harian serta menggunakan masker di tempat kerja.
Keputusan itu juga didukung negara-negara bagian yang dipimpin Partai Republik. Beberapa alasannya, peraturan tersebut dinilai terlalu mahal dan cenderung menyebabkan karyawan mengundurkan diri, serta perusahaan sulit mendapatkan karyawan baru.
Maka tak dipungkiri jika saat ini kasus Covid-19 pun terus melonjak di Negara Paman Sam. Kendati demikian, Gedung Putih telah meminta Departemen Luar Negeri untuk menempatkan sistem dalam siaga tinggi untuk gangguan virus Omicron ini.