sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Dampak Kenaikan Harga Minyak terhadap Transisi Energi

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
04/04/2023 13:48 WIB
Reaksi pasar terhadap keputusan mengejutkan OPEC+ untuk memangkas produksi hingga lebih dari satu juta barel per hari cukup jelas.
Ini Dampak Kenaikan Harga Minyak terhadap Transisi Energi. (Foto: MNC Media)
Ini Dampak Kenaikan Harga Minyak terhadap Transisi Energi. (Foto: MNC Media)

Akan tetapi, walaupun harga minyak yang lebih tinggi mampu membuat kendaraan listrik (EV) dan opsi alternatif lainnya menjadi lebih menarik, beralih ke sana tidaklah mudah. Sementara itu, pemotongan produksi oleh OPEC+ dapat menyebabkan negara-negara lain, terutama AS, untuk melakukan lebih banyak ekstraksi.

 “Anda mungkin akan melihat investasi minyak dan gas yang sedikit lebih tinggi. Tetapi perusahaan energi besar tidak akan menyesuaikan rencana transisikarena pemangkasan produksi OPEC+,” kata Will Hares, analis di Bloomberg Intelligence.

Inflasi adalah ancaman yang lebih besar terhadap transisi energy. Kenaikan harga minyak dapat mendorong inflasi dan memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga. Hal ini dapat menyebabkan pembiayaan beberapa proyek energi terbarukan berskala besar yang bergantung pada utang murah menjadi sulit. Selain itu, hal ini juga dapat membuat biaya penambangan logam-logam penting yang diperlukan untuk memproduksi baterai, turbin angin, dan kabel dan lainnya menjadi lebih mahal.

Namun, menurut Torsten Lichtenau, anal;isdi Bain & Co., dampak negatif dari pemangkasan produksi OPEC+ kemungkinan akan diimbangi faktor-faktor lain yang mendorong pergerakan jangka panjang menuju dekarbonisasi.

“Keamanan energi memiliki dampak yang jauh lebih besar pada transisi energi. Dalam jangka panjang, hal ini akan mempercepat transisi energi,” kata Lichtenau. (WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement