IDXChannel - Harga komoditas yang landai mendorong saham batu bara terkoreksi pada awal 2023. Lemahnya harga komoditas terjadi bersamaan dengan tren energi terbarukan yang kian digaungkan.
Menurut Hadrian Maynard Taslim, Associate Directorr PT universal broker Indonesia Sekuritas, ada faktor supply dan demand di balik harga batubara.
“Supply dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, dan kebijakan negara supplier, sedangkan untuk faktor demand adalah kebutuhan listrik,” katanya saat diwawancarai dalam IG Live IDXChannel.
Bank Dunia sendiri memprediksi sektor batu bara global akan melemah karena kebijakan carbon pricing. Bank Dunia memperkirakan harga batu bara berkisar di USD180-USD200.
Kedua, ada kecenderungan arus perdagangan dan logistik yang sudah mulai normal pasca invasi Rusia ke Ukraina. Arus logistik sudah mulai normal sehingga harga batu bara yang tadinya naik signifikan sudah mulai ke harga normal.