Berpindah dari minyak bumi
Riuhnya arus perdagangan antara Cina dan GCC ikut digerakkan oleh sektor konstruksi. Di Oman, Mesir, Saudi dan Kuwait, pusahaan-perusahaan Cina terlibat membangun pelabuhan atau kawasan industri.
Kerja sama juga meningkat di sektor teknologi digital, energi terbarukan, pariwisata dan penerbangan. Sebagian besar negara-negara Teluk misalnya menggunakan teknologi Huawei untuk menopang jaringan komunikasi.
"Bagi Cina, prioritas di Riyadh adalah ekonomi, setidaknya untuk jangka waktu pendek dan menengah,” kata Naser al-Tamimi, ekonom dan peneliti senior di Institute for International Political Studies (ISPI) di Italia.
Sebaliknya bagi GCC, relasi dagang dengan Cina membuka jalan bagi diversifikasi sumber pendapatan yang kini masih bergantung pada ekspor minyak dan gas Bumi. Mereka giat menyiapkan diri untuk menyambut era energi terbarukan.
"Jumlah dana investasi yang dikucurkan untuk diversifikasi sangat tinggi,” kata al-Tamimi. "Dan Cina tidak akan melewatkan kesempatan semacam itu terlewat begitu saja.”
Tatanan dunia baru
Cina perlahan juga mulai merambah ke sektor persenjataan yang selama ini dikuasai AS dan Eropa. Dengan bantuan Cina, Saudi misalnya sedang mengembangkan peluru kendali dan teknologi drone di dalam negeri.
"Apapun yang tidak dijual Amerika, akan didapat Saudi dari tempat lain,” kata Prof. Haykel di Princeton.
Pada 2021, UEA membatalkan pembelian jet tempur dari AS karena kekhawatiran Washington terkait jaringan Huawei yang rentan dimata-matai. Buntutnya penguasa di Dubai dan Abu Dhabi beralih membeli pesawat milik Cina.
"Dunia terus berubah dan kekuasaan kian menyebar,” kata al-Hasan merujuk pada tatanan dunia baru yang melemahkan peran Negara Barat dalam konstelasi geopolitik.
"Negara-negara Teluk memang mengejar kepentingan sendiri, bahkan jika bertentangan dengan sekutunya di Barat,” imbuhnya. "Tapi itu karena negara-negara ini, bersama negara lain yang dinamakan Global South, kini lebih percaya diri, lebih kapabel dan berpeluang besar melindungi kepentingannya sendiri.”
"Perilaku semacam itu adalah hal yang sangat rasional,” pungkasnya.
(DKH)