IDXChannel - Kunjungan Presiden Cina, Xi Jinping, ke Arab Saudi pekan ini bertepatan dengan KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Meski demikian, analis sepakat bahwa negara Arab tidak sedang membelot ke Beijing. Bahkan sebelum dimulainya KTT Arab-Cina di Riyadh akhir pekan ini, pemerintah di Beijing giat menekankan peran yang mereka mainkan di Timur Tengah.
Awal Desember lalu, Kementerian Luar Negeri Cina menerbitkan laporan berisikan 19.000 kata tentang "Kerja sama antara Cina dan Arab di era baru.” Di dalamnya, Beijing memosisikan diri sebagai "mitra strategis dan sahabat yang tulus,” serta ingin memainkan peran yang konstruktif dan menahan diri untuk tidak didikte oleh "kepentingan geopolitis sepihak.”
Sebagian melihat frasa tersebut sebagai sikutan terhadap kebijakan AS di Timur Tengah. Tidak sedikit yang khawatir, konferensi puncak pada Jumat (9/12/2022) yang akan dihadiri oleh Xi itu, bakal semakin membebani relasi AS dan Saudi.
Hubungan antara Washington dan Riyadh belakangan sedang merenggang. Sambutan dingin terhadap Presiden Joe Biden dalam kunjungan pertamanya ke Saudi, Juli silam, memperpanjang keretakan.