“MIND ID, sebagai perusahaan BUMN yang berperan dalam sektor pertambangan, memiliki tanggung jawab dan komitmen yang kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. Dengan fokus pada hilirisasi, kami berupaya mengembangkan industri-industri turunan yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat Indonesia,” ujar Hendi.
Melalui anggota perusahaannya, meliputi PT Antam Tbk., PT Bukit Asam Tbk., Pt Freeport Indonesia, PT Inalum, dan PT Timah Tbk., MIND ID terus berupaya melakukan hilirisasi industri pertambangan dengan tujuan memberikan nilai lebih untuk Indonesia di sektor pemanfaatan minerba.
Di antaranya, pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek SGAR ini dimiliki oleh cucu perusahaan MIND ID, PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dengan proses pengerjaan oleh Konsorsium China Aluminium International Engineering Co. Ltd., (Chalieco) bersama dengan PT PP.
Pabrik peleburan alumina tersebut dimaksudkan melengkapi rantai pasok antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Inalum. SGAR memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun dengan estimasi bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun.
Proyek dengan dana sebesar 831 juta dolar AS tersebut akan mulai beroperasi pada 2025 nanti. "Ini menjadi keuntungan bagi Indonesia di mana dengan adanya SGAR ini kita tidak usah mengirim dulu bijih bauksit ke luar negeri untuk dijadikan alumina sebagai bahan baku pembuatan aluminium," ucap Hendi.