Total investasi yang digelontorkan PT Timah Tbk., untuk proyek TSL Ausmelt Furnace ini mencapat Rp1,2 triliun yang berasal dari dana anggaran capital expenditure (capex) perusahaan. Kehadiran TSL Ausmelt Furnace menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah kini, di mana ketersediaan bijih timah dengan kadar tinggi atau di atas 70 persen Sn sudah sangat terbatas.
Teknologi TSL Ausmelt Furnace sendiri mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar mulai dari 40 Sn, dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun ata 35.000 metrik ton ingot per tahun. Sistem kerja TSL Ausmelt Furnace sendiri mengandalkan proses otomasi dengan sistme kontrol sehingga mampu mengurangi dampak risiko kecelakaan kerja dan juga efektifitas kerja dengan teknologi pengolahan timah lebih modern.
Masih dalam rangka mendorong hilirisasi, MIND ID melalui anak perusahaannya, PT Freeport Indonesia membangun smelter Manyar sebagai upaya hilirisasi tembaga. Smelter Manyar akan menjadi pabrik pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PTFI yang dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur dengan total lahan mencapai 100 hektar.
Smelter Manyar ini dirancang memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun dan menjadikan smelter ini menjadi pabrik peleburan tembaga terbesar di dunia. Sebagai informasi, pembangunan fasilitas pemurnian alias smelter tembaga di Gresik dimulai pada 2021 lalu dan ditargetkan rampung tahun depan. Teranyar, progres pembangunan smelter tembaga di Gresik ini sudah mencapai 76 persen.
Setelah beroperasi nanti, smelter Freeport ini diproyeksi mampu menghasilkan 600.000 ton tembaga per tahun. Selain itu, smelter ini juga akan menghasilkan 50 ton emas dan 210 ton perak per tahun.