Selain itu, kata dia, transaksi non tunai mencapai 40 persen dari total transaksi sebesar Rp7.361 triliun. Ekonomi Jakarta juga didominasi sektor keuangan, persewaan, usaha jasa, perdagangan, hotel, restoran, industri pengolahan dan pariwisata.
"Besarnya kekuatan ekonomi Jakarta menjadikannya sebagai magnet bagi investor untuk menanamkan modalnya di berbagai sektor," tuturnya.
Tahun 2021, berdasarkan catatan Sarman, nilai investasi asing yang masuk ke Jakarta mencapai USD4,82 miliar, sedangkan investasi dalam negeri mencapai Rp9,26 triliun.
"Mengingat ekonomi Jakarta yang sangat strategis, maka pelaku usaha berharap agar Pj. Gubernur dapat menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan kebijakan yang pro bisnis dan pro dunia usaha sehingga target pertumbuhan ekonomi Jakarta 2022 di kisaran 5,3-6,1% (yoy) dapat tercapai," harapnya.