Menurutnya, realisasi belanja yang mengalami peningkatan ini akhirnya bermuara terhadap peningkatan defisit anggaran yang juga ikut melebar di kisaran Rp144 triliun.
Sementara itu, Yusuf menjelaskan, belanja pemerintah pusat tentu mengalami peningkatan yang cukup drastis. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai hal, seperti sebagai support pemulihan ekonomi dan juga sebagai re-alokasi ataupun mengganti belanja yang ditunda di tahun sebelumnya. (TYO)