Selain itu, bisnis properti juga diyakini masih terus tumbuh tinggi pasa 2022. Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal masih tinggi baik melalui pembelian properti maupun sewa.
"Bisnis teknologi, informasi dan komunikasi masih memiliki prospek cukip baik, terutama biaya internet, pulsa, serta ekpedisi (logistik)," katanya.
Adapun bisnis lain yang memiliki prospek bagus di tahun ini, diterangkan Arsjad, adalah bisnis aneka barang dan jasa. Ia memproyeksikan sektor ini akan terus tumbuh pada 2022.
"Saya prediksi (sektor) ini mampu melaju tumbuh di tahun ini. Ditopang oleh kebutuhan barang keperluan rumah tangga, jasa kesehatan, dan jasa pendidikan," ucapnya.
Lainnya, bisnis pakaian jadi, terutama pakaian jadi wanita dewasa. Menurut Ketua Umum Kadin ini, bisnis tersebut cukup prospek di masa ini terlebih jika pelaku bisnis mampu memanfaatkan platform e-commerce sebagai wadah penjualan.