Menanggapi hal tersebut, Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan, ini bukanlah pemblokiran, tetapi anggaran yang disimpan untuk keadaan yang tidak terduga.
"Tadi saya juga menjelaskan bahwa uang itu untuk mengantisipasi kondisi yang tak menentu di 2023, jadi bukan pemotongan anggaran, bukan refocusing seperti di 2020-2021," ungkap Isa.
Dia mengatakan, ini merupakan upaya mengantisipasi keadaan yang tidak menentu, yaitu dengan meminta semua K/L untuk menahan diri dan memprioritaskan belanja yang benar-benar penting.
"Seperti kalau tidak atau belum penting (belanjanya), jangan dipaksakan dikeluarkan di awal-awal," tutur Isa.
(YNA)