Aplikasi pinjaman online sendiri memberikan beragam jenis layanan. Mulai dari pinjaman uang tunai cepat, pinjaman berskema ‘buy now, pay later’, pinjaman untuk membeli tiket perjalanan, belanja di e-commerce, dan lain sebagainya.
Keberadaan platform pinjaman online mempermudah banyak orang yang unbankable untuk mengakses pinjaman cepat. Namun demikian, kemudahan ini juga harus dibayar dengan risiko gagal bayar yang tinggi.
Pengajuan yang mudah, artinya pihak penyedia pinjaman tidak menganalisa kemampuan finansial si pemohon sebelum menyalurkan pinjaman. Sehingga, bisa jadi ada orang dengan pemasukan terbatas, namun berani mengambil pinjaman online dalam jumlah besar.
Hal-hal seperti ini sangat mungkin terjadi. Terlebih dengan kemudahan pembayaran di beragam e-commerce, masyarakat semakin mudah menjadi individu yang konsumtif dan lengah mengendalikan pengeluaran.
Namun tak selamanya pinjaman online identik dengan utang menumpuk. Beberapa fintech terfokus pada segmen usaha ultra mikro. Pinjaman yang disalurkan otomatis bersifat dan bertujuan untuk kegiatan produktif.