Dalam tahap ini, INPEX akan mengoptimalkan desain, mengurangi resiko teknis, dan meningkatkan kepastian biaya serta jadwal yang tentunya penting demi memastikan fase EPC yang berkualitas tinggi.
Yuliot menekankan pemerintah menaruh harapan besar agar proyek ini berjalan sesuai jadwal dan memberi manfaat maksimal bagi bangsa. Hal ini sejalan dengan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yaitu swasembada energi, proyek ini harus menjadi bagian dari strategi besar bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri.
"Maka dari itu, yang paling pertama, saya ingin menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan proyek ini melalui dukungan fleksibilitas dalam peraturan pengadaan serta dukungan percepatan seluruh perizinan terkait secara tepat waktu untuk berbagai kegiatan pada fase FEED dan EPC," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto menyatakan proyek Lapangan Gas Abadi menempati posisi istimewa di antara proyek-proyek migas yang tengah dikembangkan.
Seperti diketahui, lapangan ini memiliki cadangan gas sekitar 18,54 TCF. Setelah beroperasi penuh, kapasitas produksinya akan mencapai 9,5 MTPA LNG, 150 MMSCFD gas pipa, serta sekitar 35.000 BOPD kondensat.
"Dengan cadangan dan kapasitas sebesar ini, Proyek Abadi diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga menciptakan multiplier effect yang signifikan dengan menjadi lokomotif penggerak ekonomi nasional maupun daerah, melalui pemanfaatan sumber daya yang ada di kawasan proyek dan sekitarnya," kata Djoko.
Sementara itu, Presiden dan CEO INPEX Corporation, Takayuki Ueda dalam sambutannya menyampaikan antusiasinya terhadap FEED ini.
"Kami sangat antusias memasuki tahap FEED untuk Proyek LNG Abadi, yang merupakan pencapaian penting dalam sejarah proyek ini. Proyek Abadi LNG akan memberikan nilai yang besar bagi Indonesia," katanya.