IDXChannel - Upaya Eropa untuk kembali bangkit di awal 2022 ini ternyata tidak bisa terealisasikan. Bahkan, sejumlah optimis langsung terkikis begitu pandemi Covid-19 varian Omicron kembali menjegal, ditambah aksi invasi Rusia ke Ukraina.
Kondisi ini membuat sejumlah bank-bank di Eropa sebelumnya cukup optimis menghadapi 2022 dengan suku bunga yang akan naik, pandemi COVID-19 surut, dan laba meningkat. Sayangnya, krisis Ukraina telah dengan cepat memukul datar itu.
Invasi Rusia telah memicu eksodus perusahaan Barat dari negara itu, membuat harga komoditas melonjak, memukul euro dan bahkan mengancam resesi global, sama seperti pemberi pinjaman Eropa tampak siap untuk memasuki kembali mode pertumbuhan.
Investor telah dengan hati-hati kembali ke sektor ini, terpikat oleh valuasi murah dan prospek kelebihan modal yang disisihkan selama pandemi dikembalikan sebagai dividen dan pembelian kembali.
Tetapi rencana distribusi modal oleh UniCredit Italia tampaknya tergantung pada seutas benang minggu ini setelah mengatakan penghapusan bisnisnya di Rusia akan menelan biaya sekitar 7,4 miliar euro (USD8,1 miliar), indikasi paling jelas tentang bagaimana krisis menodai sektor ini.