Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,949.94
  • +733.03
  • +4.02%
  • NYSE
  • 15,031.08
  • +143.94
  • +0.97%
  • STI
  • 3,166.30
  • +7.50
  • +0.24%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Investasi Pembangkit Tenaga Surya di RI Masih 'Seksi'?

Economics
Suparjo Ramalan
22/03/2023 04:21 WIB
Investasi pemasangan solar panel untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dinilai masih menarik bagi investor.
Investasi Pembangkit Tenaga Surya di RI Masih 'Seksi'? (Foto MNC Media).
Investasi Pembangkit Tenaga Surya di RI Masih 'Seksi'? (Foto MNC Media).

IDXChannel - Investasi pemasangan solar panel untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) masih menarik bagi investor saat menjalankan operasional industri energi. 

Margin dari industri tersebut dinilai masih memiliki keekonomian yang menguntungkan, mengingat Indonesia memiliki energi surya yang melimpah sepanjang tahun.

Chief Executive Officer (CEO) PT Sumber Energi Surya Nusantara (SESNA), Rico Syah Alam mengatakan, kepastian industri energi baru terbarukan (EBT) dalam dunia usaha masih menjanjikan dengan berbagai skema, baik untuk pemerintah maupun sektor swasta.

“Pemerintah menawarkan beberapa skema bisnis bagi pelaku usaha di energi baru terbarukan, di antaranya adalah Power Purchase Agrement (PPA), di mana hasil listrik akan dibeli oleh PLN dengan margin yang sudah diperhitungkan dan oleh PLN akan didistribusikan kepada end user seperti pabrik atau rumahan," kata Rico dalam keterangan resminya, Selasa (21/3/2023).

Halaman : 1 2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.