IDXChannel - Indonesia Investment Authority (INA) mengungkapkan saat ini investor global masih enggan berinvestasi langsung ke proyek-proyek infrastruktur jalan tol di Indonesia. Ini berkaitan dengan jaminan proyek hingga pengembalian investasi.
Karena itu, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah menjelaskan, investor global cenderung tertarik melakukan akuisisi tol-tol eksisting yang sudah jelas trafiknya sebagai imbal hasil investasi dibanding membangun proyek baru dari masa konstruksi hingga pengoperasian.
Menurutnya, jika harus berinvestasi dari proses konstruksinya membutuhkan biaya lebih besar, terutama dari sisi pengadaan lahan. Selain itu, juga belum ada jaminan trafik hingga masalah operasionalnya.
"Mereka lebih suka berinvestasi pada aset brownfield karena kalau yang greenfield masih ada, misalnya masalah pembebasan lahan atau (khawatir) ada hal operasionalnya," ujar Ridha dalam acara Creative Infrastructure Financing Day di Kementerian PUPR, Rabu (13/12/2023).
Dia menyebut, setidaknya ada empat kriteria investasi yang menjadi pertimbangan para investor global. Pertama, investor cenderung mencari proyek pada aset-aset brownfield. Investor global lebih suka berinvestasi setelah fase operasional untuk menghindari risiko saat konstruksi.