Kedua, investor global cenderung berminat menjadi pemilik saham mayoritas dan/atau joint control. Pada umumnya, investor global ingin memiliki kontrol signifikan atas keputusan operasional, keuangan, dan strategis.
Ketiga, investor global lebih memilih proyek-proyek infrastruktur, misalnya jalan tol, yang punya risiko trafik yang dapat diperkirakan. Investor cenderung memilih ruas yang layak dari sisi keekonomian alias ada proteksi dari sisi pendapatan dan bisa menjamin pendapatan minimal.
Keempat dari sisi kepastian hukum, investor perlu memiliki keyakinan bahwa seluruh hak dan kewajiban dalam perjanjian konsesi dapat dijalankan sesuai kesepakatan dengan pemerintah.
"Memang ada risiko trafik, tapi ini sesuatu yang bisa kita siasati atau ada skema yang bisa kita kembangkan," ucapnya.
(RNA)