sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Investor Dorong Kinerja Subholding Pertamina, Erick Thohir Pastikan Impor BBM Stagnan

Economics editor Suparjo Ramalan
15/09/2021 16:04 WIB
Selain mengandalkan enam subdolding, pemegang saham juga menilai pembangunan Industri Baterai atau Electric Vehicle (EV) juga menekan impor BBM.
Ilustrasi Bahan Bakar Minyak (BBM)
Ilustrasi Bahan Bakar Minyak (BBM)

IDXChannel - Pemerintah menyebut bahwa impor Bahan Bakar Minyak (BBM) akan mengalami stagnasi di masa yang akan datang. Hal itu seiring dengan upaya Indonesia menekan atau mengurangi impor BBM

Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, usai peresmian enam subholding milik PT Pertamina (Persero), pemegang saham akan menjadikan enam entitas di sektor energi tersebut sebagai kekuatan ketahanan energi nasional. Dengan begitu, upaya impor minyak akan terus ditekan pemerintah.

"Impor minyak tentu tidak meningkat lagi tetap stagnan, karena daripada impor minyak itu berubah menjadi petrokem, jadi petrokem yang salah satu turunannya yang selama ini juga kita masih impor bahan baku obat," ujar Erick dalam Special Dialogue IDX Channel, Rabu (15/9/2021). 

Usai diresmikan, pemegang saham terus mendorong kinerja operasional enam subholding Pertamina. Baik memastikan kinerjanya tetap fokus, hingga operasional yang efisien.

Selain mengandalkan enam subdolding, pemegang saham juga menilai pembangunan Industri Baterai atau Electric Vehicle (EV) juga menekan impor BBM.

Saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan groundbreaking pabrik baterai kendaraan listrik di kawasan Karawang, Jawa Barat (Jabar) dengan nilai investasi mencapai 1,1 miliar dolar AS. 

"Nah, kalau kita lihat sekarang impor minyak itukan nanti shifting, nanti ketika ada yang namanya mobil listrik, baterai listrik, tadi pagi bapak Presiden meresmikan juga itu kolaborasi daripada LG dengan kita BUMN ikutan di situ, nah ini akan berubah pastinya," kata dia. 

Erick memastikan BUMN di sektor energi akan mengambil peran besar untuk melakukan keseimbangan ekosistem negeri nasional dan memperbaiki rantai pasok (Supply chain) energi untuk mewujudkan misi kemandirian energi nasional. 

"Nah, hal ini keseimbangan bagaimana kita memperbaiki supply chain dan menekan, kita daripada kemandirian kita bisa eksis," ungkapnya. (NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement