Adapun panelis akan terdiri dari; sektor pemerintah (Kominfo RI, Kemenkes RI, Kemenkop UKM RI, Digital Economy Promotion Agency Thailand, Dubai Digital Authority, Minara Chamber of Commerce), organisasi internasional (WHO, UNCTAD, DiploFoundation), sektor swasta (Buka Lapak, Fortumo Estonia, Enfuce Finlandia, Google), dan kalangan akademisi (Lowy Institute dan Oxford University)
ICDD bertujuan untuk memperluas pertukaran ide, keahlian, pengalaman dan mencari peluang untuk kerja sama masa depan dalam diplomasi digital di antara negara-negara di seluruh dunia.
“Peserta akan membahas topik-topik peran diplomasi digital dalam menghadapi pandemi, berbagai pengetahuan, keahlian dan pengalaman dalam menggunakan teknologi digital sebagai instrumen diplomatik, tantangan, peluang, dan masa depan diplomasi digital, kolaborasi dan dukungan dalam kerjasama regional,” ujarnya.
Faiz mengatakan ICDD 2021 akan mengadopsi Bali Message yang diharapkan mampu mengidentifikasi sektor-sektor kerja sama di bidang diplomasi digital yang dapat dikolaborasikan dan menghasilkan hasil konkret seperti policy recommendation untuk menjawab peluang dan tantangan diplomasi digital di masa yang akan datang maupun bermanfaat dalam penanganan dan pemulihan di masa krisis seperti pada masa Pandemi COVID-19. (TYO)