Ketiga isu tersebut, menurut Sunarso, juga turut menjadi perhatian BRI, sebagai perbankan yang terlibat aktif dalam kemajuan ekonomi Indonesia.
"Menanggapi tantangan yang ada, kita harus melakukan transformasi digital dan menciptakan produk dan layanan keuangan yang inovatif. Kami juga terus menjajaki peluang-peluang baru termasuk merambah lebih dalam ke segmen terkecil yaitu ultra mikro," tutur Sunarso.
Pada awalnya, Sunarso berkisah, segmen ultra mikro di Indonesia potensinya mencakup sekitar 65 juta unit usaha mikro, di mana sekitar 14 juta usaha ultra mikro belum memiliki akses terhadap pendanaan.
Sebagai bentuk kontribusi, sejak September 2021, BRI resmi membentuk Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Holding Ultra Mikro diharapkan dapat menjadi katalis pencapaian social development goals dengan memberdayakan dan memperluas akses layanan perbankan yang setara kepada masyarakat unbanked dan underbanked.