“Kalau lihat profil masyarakat yang terjebak rentenir itu kadang menjamin rumahnya. Padahal bunga sangat besar. Pilihannya ialah UMKM harus dilindungi dari sisi kegagalan risiko karena faktor eksternal,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari mengatakan, pihaknya menjadi salah satu yang terkena dampak dari pandemi Covid-19. Pasalnya, sekitar 82% portofolionya adalah sektor UMKM.
“Pada bulan kedua mereka sudah tidak punya tabungan lagi, modal kerja sudah dipakai untuk biaya hidup. Sekarang sudah 1 tahun pandemi, BRI terus membantu untuk meningkatkan daya saing mereka,” katanya.
Supari menyebutkan, tantangan UMKM Indonesia antara lain sekitar 90% masih pada level tradisional, serta rasio wirausahawan yang hanya 3,46%, atau lebih kecil dibandingkan dengan Singapura yang sekitar 7%.
Menurutnya, kontribusi sektor UMKM untuk ekspor juga masih kecil, yakni hanya 14,37% atau lebih rendah dari Vietnam yang sebesar 17%, Thailand 27,4%, ataupun Filipina sebanyak 13,2%.