IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan target di mana 20 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat masuk atau onboarding ke lokapasar atau marketplace pada tahun 2022.
Namun, Ketua Komite Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia, Sharmila Yahya, hal itu bisa tercapai jika tepat sasaran. Jika tidak, maka dia meyakini pencapaian target tersebut tidak akan berjalan maksimal.
"Pencapaian target itu harus tepat sasaran, karena kalau kita mau mencapai target tapi sasarannya nggak bener nanti hasilnya nggak maksimal," katanya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (29/3/2022).
Untuk itu, ia menyarakankan kepada pemerintah dan semua lembaga terkait untuk melakukan pemetaan pada tiga sasaran, yaitu demografi, geografi, dan sosiografi.
"Demografinya untuk 20 juta UMKM ini segmentasinya siapa? Laki-laki berapa persen, perempuan berapa persen, umurnya mau berapa aja, kemudian sosial ekonomi yang seperti apa, latar belakang pendidikan yang seperti apa," papar Sharmila.
Kemudian, dari sisi geografi, lanjut dia, wilayah mana yang siap dari segi infrastruktur. Karena untuk menjadikan UMKM go digital, wilayah tersebut harus didukung infrastruktur yang memadai.
"Tidak bisa tiba-tiba mau 20 juta UMKM tercapai di seluruh Indonesia. Enggak bisa begitu kan. Karena belum semua wilayah infrastruktirnya siap. Makanya harus ada pemetaan," ujarnya.
Lanjut, dari sisi sosiografinya, Sharmila memaparkan, tetapkan daerah yang memiliki latar belakang sumber daya yang tanggap dalam teknologi digital.
"Misalnya apakah di kota-kota besar, atau di pedesaan. Mana dulu yang harus di kejar untuk mencapai target ini," ucap dia.
"Jadi ada tiga sasaran yang harus diklasifikasi untuk mencapi target 20 juta UMKM ini. Kalau itu semua terdata jelas, akan keren banget dan bisa mencapai target 20 juta UMKM," tandasnya. (TYO)