Dia juga menjelaskan bagaimana perspektif dan persiapan pemerintah dalam menghadapi beragam tantangan di 2023. Salah satunya memaksimalkan fungsi APBN UangKita sebagai instrumen fiskal yang memiliki ragam fungsi, mulai shock absorber hingga akselerator pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bagi pesantren misalnya, LPDP telah mengirimkan lebih dari 820 lulusan pesantren pada jenjang S1, S2, hingga S3 di seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri.
"Selain itu, terdapat dana abadi pesantren yang dikelola oleh Kementerian Agama yang pada 2022 anggarannya mencapai Rp520 miliar, digunakan untuk meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan dan tenaga didik para santri di Indonesia," papar Sri.
Dia menyebut, ini adalah wujud perhatian pemerintah terhadap para santri Indonesia. (NIA)