3. Lebaran 2021: Periode ini diperparah dengan adanya varian Delta yang lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Prof Wiku menyebutkan, di masa ini terjadi peningkatan 1.972 sampai 46.297 kasus positif harian (53 hingga 1237 persen), dengan kata lain kasus harian telah meningkat lebih dari 12 kali lipat sejak lebaran 2020.
Tiga momentum penambahan angka kasus positif Covid-19 di atas, diketahui dipicu berbagai faktor. Di antaranya yakni meningkatnya mobilitas selama periode libur tapi tidak dibarengi dengan testing yang cukup. "Padahal, testing ini sangat krusial sebagai langkah pencegahan. Demi memastikan pelaku perjalanan sehat, sehingga tak menularkan Covid-19," papar dia.
Faktor berikutnya ialah masyarakat yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan, baik selama di jalan atau ketika melakukan aktivitas liburan. Terakhir, tradisi masyarakat Indonesia yang suka berkumpul dan makan bersamaan. Tradisi upacara hari peringatan keagamaan, juga disebut secara alamiah meningkatkan resiko penularan karena menimbukan keramaian.
Jelang momen libur Nataru tahun 2021, mengingat sekarang beberapa Kabupaten/ Kota sudah mengalami kenaikan angka kasus. Para pemerintah daerah diharapkan gerak cepat memperbaiki kondisi daerahnya masing-masing, sehingga tak terjadi penumpukan kasus yang signifikan.
"Sementara bagi daerah-daerah yang belum alami kenaikan kasus, harus ambil langkah antisipasi untuk mempertahankan situasi yang sudah kondusif, terutama di periode liburan panjang," paparnya.