Lebih lanjut dia menjelaskan, proyek pembangunan jalan tol tersebut memang terkendala dari sisi pendanaan. Untuk itu, ada beberapa ruas tol Jasa Marga yang siap untuk divestasikan tahun depan untuk melanjutkan pembangunan.
"Setelah ini banyak, semua ruas Jasa Marga siap (divestasikan), tinggal nanti besaran akan kita sesuaikan, semua tol siap, kecuali yang masih dibangun," lanjutnya.
Sebagai contoh, saat ini proyek pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi dihentikan sampai di Besuki. Hal itu dikarenakan beberapa hal, seperti volume kendaraan yang melintas justru lebih banyak yang ke arah Selatan atau Jember.
Di samping itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga meminta agar pembangunan ruas tol tersebut menggunakan jalur eleveted (layang) agar tidak merusak lingkungan di sekitarnya. Konsekuensinya biaya konstruksi bakal lebih mahal.
"Kita kan membantu pemerintah menyambung konektivitas Jawa dan di luar Jawa, tentunya bukan hanya lepas-lepas (tol) gitu saja, disesuaikan dengan kebutuhan (dana)," pungkas Subakti.
(FAY)