sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang 2022, LPS Waspadai Potensi Tapering hingga Krisis Energi

Economics editor Rina Anggraeni
19/11/2021 06:23 WIB
LPS mengantisipasi berbagai faktor ketidakpastian yang masih membayangi pemulihan ekonomi global.
LPS mengantisipasi berbagai faktor ketidakpastian yang masih membayangi pemulihan ekonomi global.  (Foto: MNC Media)
LPS mengantisipasi berbagai faktor ketidakpastian yang masih membayangi pemulihan ekonomi global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono menyatakan bahwa, perekonomian nasional di tahun 2022 akan lebih baik dari tahun 2021. Indikatornya dapat dilihat dari penilaian beberapa lembaga internasional seperti IMF, World Bank, OECD, dan ADB, yang  memperkirakan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 4,8% sampai dengan 5,9% Year-on-Year (YoY) di tahun 2022.

Namun demikian,  harus tetap waspada dan tidak boleh lengah dalam mengantisipasi berbagai faktor ketidakpastian yang masih membayangi pemulihan ekonomi global. 

"Beberapa faktor tersebut antara lain adanya mutasi varian baru COVID-19 seperti varian Delta Plus, potensi tapering di negara-negara maju, energy crunch, dan mulai meningkatnya inflasi di beberapa negara karena supply chain constraint,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/11/2021).

Hal lain yang menumbuhkan optimisme tersebut, lanjut Didik, antara lain juga dapat dilihat dari, PMI Indonesia di bulan Oktober 2021 naik ke level 57,2 dari bulan sebelumnya yang sebesar 52,2. Level PMI Indonesia pada bulan Oktober ini telah menembus rekor tertinggi Indonesia sejak April 2011 dan saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN-7. Adapun neraca perdagangan Indonesia Oktober 2021 mengalami surplus USD5,73 miliar.

“Berbagai indikator lainnya seperti indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, dan penjualan semen seluruhnya juga menunjukkan tren perkembangan yang positif,” tambahnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement