Jika belum bisa menjadi aktor garda depan menghalau laju pandemi, setidaknya tiap-tiap individu harus dispilin protokol kesehatan yang ketat agar mempercepat menyudahi wabah ini.
“Sumbangan dan sikap kita untuk menjaga protokol kesehatan yang tetap ketat ternyata telah berkontribusi pada turunnya pandemi, maka ketika Nataru tiba dengan mengikuti kebijakan pemerintah, kita sesungguhnya juga telah berkontribusi untuk menjaga landainya pandemi bahkan pada ujung terakhir kita berharap bahwa pandemi ini dapat berakhir,” tutur Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Haedar mengingatkan bahwa berakhirnya pandemi juga tergantung pada sikap, pikiran, dan tindakan warga bangsa. Karenanya, pilihan yang paling bijak di masa pandemi terutama menjelang liburan panjang ini ialah mengurangi mobilitas sosial, menjauhi kerumunan, dan tetap disiplin protokol kesehatan secara ketat.
Telah dua tahun kita menjalani masa pandemi, maka jangan sampai di ujung perjalanan 2021 ini, semuanya lengah dan abai.
“Jangan pernah kita lelah, jangan pernah, apalagi kita menyerah terhadap pandemi ini, semuanya berpulang kepada kita semua untuk menyatukan langkah agar dalam menghadapi Nataru ini, kita juga harus tetap seksama, rasional, dan bangun kebersamaan agar kita bisa keluar dari pandemi ini,” imbau Haedar.