Pada Kamis (11/7/2024) malam waktu Tokyo, mata uang Yen menguat tajam terhadap greenback dari 161,58 menjadi 157,44. Penguatan tajam semacam itu mirip dengan pola saat BoJ melakukan intervensi di pasar valas.
Saat ini, nilai Yen terhadap dolar AS diperdagangkan di level 159,09. Sepanjang 2024, mata uang Negeri Sakura itu telah melemah lebih dari 11 persen terhadap dolar AS.
"Sangat mungkin mereka melakukan intervensi untuk memperkuat yen dan memperlemah dolar AS setelah data inflasi AS dengan nilai kurang dari 4 triliun yen, mirip dengan yang pernah dikeluarkan terakhir kali pada Mei," kata Analis Totan Research, Yuichiro Takai.
Pada awal tahun ini, Jepang menghabiskan 9,8 triliun yen untuk memperkuat mata uangnya pada akhir April dan awal Mei. Langkah tersebut diambil setelah Yen jatuh di level terendah melawan dolar AS dalam 34 tahun terakhir.
Salah satu penyebab utama melemahnya Yen adalah disparitas suku bunga di AS dan Jepang, terutama imbal hasil obligasi jangka panjang setelah menghitung inflasi. Harapan Yen untuk menguat ke depan terletak pada keputusan BoJ mengerek suku bunga atau The Fed yang menurunkan suku bunga.
(RFI)