IDXChannel - Menteri Keuangan Jepang Shunichi suzuki membela keputusan pemerintah untuk mengintevensi pasar mata uang. Tokyo menghabiskan setidaknya JPY9,8 triliun atau sekitar Rp1.000 triliun untuk menstabilkan yen.
“Kami melakukan intervensi di pasar untuk melawan pergerakan valuta asing yang berlebihan, yang didorong oleh spekulasi,” kata Suzuki kepada wartawan, dilansir dari Bloomberg pada Selasa (4/6/2024).
“Kami yakin langkah tersebut cukup berdampak," tambahnya.
Menurut data dari Kementerian Keuangan Jepang yang dirilis baru-baru ini, Tokyo mengucurkan JPY9,8 triliun antara 26 April-29 Mei. Langkah tersebut dilakukan setelah yen menembus level psikologis JPY160 per dolar.
“Tidak jelas apakah yen dapat meninggalkan level JPY160 per dolar tanpa intervensi tersebut, jadi bisa dikatakan langkah ini efektif,” kata Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities Co.
Meski demikian, yen diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan karena kesenjangan yang lebar antara suku bunga di Jepang dan Amerika Serikat (AS). Suku bunga jangka pendek Jepang hanya 0,1% dibandingkan dengan suku bunga The Fed sebesar 5,5%.