sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jerman Tandatangani Pembelian Jet Tempur Siluman F-35 Senilai Rp216 Triliun

Economics editor Dian Kusumo
16/12/2022 13:39 WIB
Pemerintah Jerman mendapat lampu hijau untuk membeli jet tempur siluman F-35.
Jerman Tandatangani Pembelian Jet Tempur Siluman F-35 Senilai Rp216 Triliun. (Foto: MNC Media)
Jerman Tandatangani Pembelian Jet Tempur Siluman F-35 Senilai Rp216 Triliun. (Foto: MNC Media)

AS sambut baik pembelian F-35

AS menyambut baik lampu hijau untuk pengadaan jet F-35 produksi Lockheed Martin. Langkah ini akan memastikan bahwa NATO memiliki pertahanan yang kredibel di masa depan, kata kedutaan besar AS di Berlin pada hari Rabu dalam sebuah pernyataan.

"Program F-35 Jerman akan memastikan kelanjutan dari komitmen aliansi Jerman dan menjamin pertahanan NATO yang kredibel di masa depan,” sebut pernyataan itu. "Kemitraan pertahanan Jerman-AS tidak pernah sekuat ini dan merupakan pilar utama kemitraan transatlantik NATO,” dilansir melalui DW, Jumat (16/12/2022). 

Pesawat tempur F-35 adalah jet tempur paling mutakhir saat ini dan akan dikirim ke Jerman antara 2026 dan 2029.
Anggota komisi anggaran Bundestag menyetujui seluruhnya delapan RUU pada hari Rabu, dengan total anggaran sekitar 13 miliar eur, termasuk anggaran untuk membeli senapan serbu baru sebagai penerus jenis G-36, pengadaan sistem transmisi radio militer serta kendaraan tempur infanteri Puma dan mobil salju baru.

Dikritik Prancis

Inspektur Jenderal Bundeswehr Eberhard Zorn mengatakan, keputusan ini adalah "titik awal" implementasi proyek dari anggaran khusus 100 miliar euro yang diumumkan awal tahun ini.

Jet tempur siluman F-35 akan menggantikan pesawat Tornado yang sudah tua, satu-satunya jet tempur Jerman yang mampu membawa bom nuklir AS. Angkatan udara Jerman telah menerbangkan Tornado sejak 1980-an, dan Berlin berencana menghentikannya antara tahun 2025 dan 2030.

Keputusan Berlin untuk membeli jet F-35 yang diumumkan pada bulan Maret membuat Prancis kecewa. Paris khawatir kesepakatan itu dapat melemahkan pengembangan jet tempur gabungan Perancis-Jerman yang seharusnya siap pada tahun 2040-an.

(DKH)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement