IDXChannel - Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya diselenggarakan di Indonesia masih dalam ketidakpastian. Hal itu terjadi usai FIFA membatalkan drawing yang semestinya dilangsungkan pada Jumat (31/3) di Bali.
Penyebabnya yaitu penolakan kedatangan tim nasional (Timnas) Israel di Indonesia. Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan Indonesia berpotensi kehilangan momentum untuk membangun industri olahraga bila Piala Dunia U-20 batal.
Tak hanya itu, dampak ekonomi dari gelaran olahraga tersebut juga bisa batal dirasakan Indonesia. “Ini akan mempengaruhi pengembangan sepakbola nasional, yang pada akhirnya berdampak ke ekonomi. Sangat disayangkan kalau harus batal,” ujar Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (29/3/2023)
Padahal, industri bola yang dimaksud mencakup banyak hal, seperti industri alat olahraga, manajemen olahraga, turnamen, sponsor dan sebagainya. Menurutnya, selama ini Indonesia belum memperhatikan industri olahraga.
Selain itu, perputaran uang di industri sepak bola sangat besar. Hal ini sesuai dengan Laporan Tahunan Deloitte 2019/2020 yang menyebutkan Liga Eropa memiliki pendapatan keseluruhan sebesar 25,2 miliar euro atau setara dengan Rp. 411,69 triliun (asumsi kurs Rp. 16.337).
Hal ini juga senada dengan pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo yang mengatakan Indonesia harus mencontoh negara Swiss yang menjadikan olahraga sebagai industri.
“Hal tersebut bisa memberikan pemasukan mencapai USD 22,8 miliar per tahun bagi Swiss, menyerap 2,4 persen dari seluruh pasar tenaga kerja, dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja baru dalam kurun waktu 12 tahun,” ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam pernyataan resmi, Senin (6/3/2023)
Selain itu, jika Piala Dunia U-20 batal, hal ini tentu akan berdampak pada sektor pariwisata Indonesia. Piter mengatakan Piala Dunia U-20 tentu membawa banyak tamu-tamu internasional, seperti kontingen, penggemar dan jurnalis.
“Tentu berdampak, kita bisa lihat dari event Asian Games 2018, bagaimana acara tersebut menggerakan perekonomian nasional,” pungkasnya
Sebelumnya, Bappenas mencatat untuk penyelenggaraan Asian games 2018 saja terdapat dampak ekonomi hingga Rp. 45,2 triliun, dengan keuntungan sebesar Rp. 15,2 triliun.
(FRI)