sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jokowi Larang Investasi Miras, MUI Sebut Sesuai dengan Amanat Konstitusi

Economics editor Dimas Choirul
08/06/2021 08:20 WIB
Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan apresiasi terhadap keputusan Presiden Joko Widodo mengenai aturan pelarangan investasi minuman keras beralkohol.
Jokowi Larang Investasi Miras, MUI Sebut Sesuai dengan Amanat Konstitusi. (Foto: MNC Media)
Jokowi Larang Investasi Miras, MUI Sebut Sesuai dengan Amanat Konstitusi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan apresiasi terhadap keputusan Presiden Joko Widodo mengenai aturan pelarangan investasi minuman keras beralkohol (Miras/Minol). Menurut MUI, hal itu sejalan dengan amanat konstitusi.

"Tentu saja harus memberikan apresiasi dan terima kasih kepada presiden Jokowi yang secara resmi telah melarang kegiatan penanaman modal atau investasi di bidang  minuman keras lewat peraturan presiden (Perpres) nomor 49 tahun 2021 yang mengubah Perpres nomor 10 tahun 2021 tentang bidang Usaha Penanaman Modal," kata Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, kepada MNC Portal, Selasa (8/6/2021).

MUI menilai, hal ini jelas-jelas sangat sesuai dan sejalan dengan amanat konstitusi, dimana tugas negara dan pemerintah adalah melindungi rakyatnya baik menyangkut agama dan keyakinannya serta kesehatan, ekonomi dan moral bangsanya.

Meski di dalam peraturan ini perdagangan minol masih masuk kategori terbuka tetapi dengan izin khusus, maka MUI meminta kepada pemerintah untuk betul bisa mengatur perdagangan dan peredarannya secara ketat karena yang namanya mengkonsumsi minuman keras tersebut  jelas jauh lebih besar mafsadat atau dampak buruknya daripada maslahat dan atau manfaatnya dilihat dari sisi manapun.

"Apakah itu dari perspektif kesehatan, sosial dan ekonomi yang itu sangat disadari betul oleh Gubernur Papua Lukas Enembe dimana maksud dia untuk memajukan daerahnya benar-benar sangat terkendala oleh kebiasaan minum-minuman keras dari rakyatnya karena yang namanya minuman keras tersebut menurut beliau berkorelasi kuat dengan produktifitas, kesehatan dan kematian," katanya.

Halaman : 1 2 3 4
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement