Keluhan tersebut didasarkan Jokowi pada data pelaksanaan penurunan emisi yang terbilang masih sangat terbatas, lantaran belum banyak negara yang melakukannya.
"Komitmen pendanaan negara maju masih sebatas retorika dan di atas kertas, baik itu pendanaan climate USD100 miliar per tahun, maupun fasilitas pendanaan loss and damage," papar Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga memaparkan sejumlah upaya yang dapat dilakukan berbagai negara, khususnya yang tergabung dalam G20, guna mengatasi peningkatan suhu bumi.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan, menurut Jokowi, adalah melalui percepatan transisi ekonomi rendah karbon, yang sayangnya masih belum banyak dilakukan oleh negara-negara di dunia.
Padahal, tren peningkatan suhu sebagai dampak perubahan iklim secara global terbukti terus terjadi dan sangat sulit untuk dikendalikan.