Dimon telah menghabiskan lebih dari satu dekade membangun apa yang dia sebut "neraca banteng" dan dia mengatakan sekarang cukup kuat sehingga JPMorgan dapat menahan kerugian USD10 miliar atau lebih dan masih dalam kondisi sangat baik.
Dimon juga menulis bahwa dia tidak khawatir tentang eksposur bank ke Rusia, dia mengatakan perang di Ukraina akan memperlambat ekonomi global dan akan berdampak pada geopolitik selama beberapa dekade.
"Kami menghadapi tantangan di setiap kesempatan salah satunya pandemi, tindakan pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya, pemulihan yang kuat setelah resesi global yang tajam dan dalam pemilihan AS yang sangat terpolarisasi, inflasi yang meningkat, perang di Ukraina dan sanksi ekonomi yang dramatis terhadap Rusia," kata Dimon, dikutip dari Reuters, Selasa (05/04/2022).
Adapun mengenai akuisisi, Dimon mengatakan bahwa bank akan mengurangi pembelian kembali saham selama tahun depan untuk memenuhi peningkatan modal yang disyaratkan oleh peraturan federal dan karena kami telah membuat beberapa akuisisi yang baik yang kami yakini akan meningkatkan masa depan perusahaan kami.
JPMorgan telah melakukan pembelian dan menghabiskan hampir USD5 miliar untuk akuisisi selama 18 bulan terakhir. Dimon mengatakan, langkah itu akan meningkatkan "biaya investasi tambahan" sekitar USD700 juta tahun ini. (TYO/TIRTA)