Anin menegaskan, Indonesia memiliki cadangan energi panas bumi terbesar di dunia, sementara Turki dinilai telah memiliki pengalaman dan teknologi yang cukup matang dalam sektor tersebut.
“Indonesia memiliki reserva terbesar untuk geotermal, dan Turki cukup berkembang dalam hal apa yang bisa dilakukan di geothermal. Jadi, saya pikir kolaborasi dalam energi, terutama energi renewable, bisa menjadi jalan untuk Indonesia dan Turki,” katanya.
Anin menekankan pentingnya memperluas kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Turki, khususnya dalam bidang ekspor dan investasi lintas sektor.
Menurutnya, peluang besar terletak pada peningkatan ekspor minyak kayu serta penguatan struktur industri dalam negeri yang mendukung pengolahan produk tersebut.
“Jika kita bisa mencari cara untuk meningkatkan ekspor minyak kayu, saya pikir Indonesia bisa sangat membantu di sektor ini. Dan jika ada cara kita bisa menemukan struktur yang tepat untuk produk kayu di Indonesia, kita juga sangat terbuka untuk mengajak banyak perusahaan Turki untuk berinvestasi di Indonesia, di sektor ini,” ujar dia.