Dalam kesempatan tersebut, Anindya juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi. Anindya mendorong agar kerja sama dengan Belarus mencakup pengembangan keahlian teknis, seiring dengan kekuatan teknologi yang dimiliki Belarus dalam sektor industri dan pertahanan.
"Saya meminta Pak Menlu (Menteri Luar Negeri Belarus) untuk mempertimbangkan penguatan vocational studies kita, agar kita bisa menghasilkan tenaga kerja terampil yang siap menopang transformasi industri nasional," kata Anin.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri Kadin Indonesia Bernardino M. Vega, menambahkan bahwa ke depan, kerja sama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Eurasia akan semakin strategis.
"Ada usulan pembentukan EU–Indonesia Business Council untuk mendukung implementasi FTA (Free Trade Agreement) dengan Uni Ekonomi Eurasia. Ini bisa menjadi lembaran baru dalam pengembangan kerja sama Indonesia dengan Eropa Timur,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Komite Bilateral Rusia–Belarus Kadin Indonesia Didit Ratam, menyoroti Belarus memiliki keahlian mendalam di sektor pertanian dan teknologi pendukungnya, mulai dari drone pertanian hingga sistem IT untuk agrikultur. Indonesia dapat menjalin kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan teknologi canggih.
"Pupuk kompleks, alat berat, pertanian presisi, hingga pertahanan seperti drone dan guided missiles merupakan keahlian Belarus. Banyak aspek yang bisa kita kolaborasikan," kata Didit.
(NIA DEVIYANA)