Melalui pembangunan IKN diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia yang dapat membantu mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut Arsjad menambahkan KADIN Indonesia berharap agar ke depannya dapat terus meningkatkan perannya sebagai “the voice of industry” untuk mengumpulkan masukan terkait penyempurnaan regulasi investasi dan pembangunan IKN, serta membantu penyelenggaraan roadshow untuk menarik partner dan investor untuk menyukseskan pembangunan IKN.
Seperti diketahui pembangunan IKN Nusantara beserta pengembangannya membutuhkan dana yang tidak sedikit, bahkan diproyeksikan setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp600 triliun.
Sedangkan APBN hanya membantu 20% dari pembiayaan yang dibutuhkan, sedangkan sisanya melakukan skema pembiayaan alternatif, seperti investasi langsung, kerja sama pemanfaatan aset, skema kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan skema-skema lainnya telah dirancang koridor kebijakannya.
(FRI)