Anindya menjelaskan baik Indonesia dan Turki punya peluang besar untuk meningkatkan kerja sama dagang. Sebab, Indonesia melihat Turki sebagai pintu strategis untuk perluasan pasar ke Eropa, sedangkan Turki melihat Indonesia pintu yang bagus untuk pasar di ASEAN.
Adapun komoditas paling banyak yang dibutuhkan Turki dalam rangka meningkatkan neraca perdagangan adalah Palm Oil dan stainless steel. Selain sektor perdagangan, kedua negara juga bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, pertanian, kesehatan, hingga auto industri.
"Turki punya pertahanan yang kuat. Di samping itu kita juga mengajak investor Turki menggunakan pertanahan tadi di sektor infrastruktur, kesehatan, pertanian, dan auto industri," kata Anindya.
(NIA DEVIYANA)