sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kantongi Rp310 Triliun untuk Transisi Energi, Indonesia Harus Transparan dan Partisipatif

Economics editor Rizky Fauzan
18/11/2022 09:47 WIB
Salah satu tantangannya adalah agar Indonesia bisa membuka ruang setransparan dan separtisipatif mungkin terhadap pihak-pihak yang terdampak transisi energi.
Kantongi Rp310 Triliun untuk Transisi Energi, Indonesia Harus Transparan dan Partisipatif (foto: MNC Media)
Kantongi Rp310 Triliun untuk Transisi Energi, Indonesia Harus Transparan dan Partisipatif (foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia bersama negara-negara G20 lainnya telah menyepakati skema pendanaan transisi energi yang disebut sebagai Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transition Partnership/JETP) dengan target nilai investasi USD20 miliar.

Dengan asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah sebesar Rp15.500 per dolar AS, maka total nilai pendanaan itu mencapai Rp 310 triliun. Dengan diterimanya dana tersebut, Indonesia kini memiliki waktu selama enam bulan dalam menyusun program transisi energi.

"Dalam periode enam bulan ke depan ini merupakan periode krusial bagi Indonesia, yang harus memimpin penyusunan kerja sama dan rencana aksi untuk menghasilkan rencana investasi yang komprehensif," ujar Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, dalam keterangan resminya, Kamis (17/11/2022).

Salah satu tantangan yang harus dijawab, menurut Bhima, adalah tuntutan agar Indonesia bisa membuka ruang setransparan dan separtisipatif mungkin terhadap pihak-pihak yang terdampak oleh proses transisi energi.

Dalam hal ini, pemerintah telah menunjuk PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk menjadi pihak pengelola dalam proyek pendanaan JETP ini. Karenanya, Bhima pun meminta seluruh susunan direksi dan komisaris PT SMI untuk sebisa mungkin mengakomodir perwakilan masyarakat yang terdampak oleh transisi energi dalam penyusunan rencana aksi pendanaan ini.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement