Kinerja keuangan yang solid ini juga menarik perhatian pasar modal. Harga saham CREC yang dibuka awal 2025 pada ₱3,24 (sekitar Rp920,16) naik ke ₱4,01 (sekitar Rp1.139) di akhir Juni, lalu menguat lagi ke ₱4,21 (sekitar Rp1.195) pada penutupan perdagangan 15 Agustus 2025. Secara keseluruhan, saham CREC sudah naik 30 persen sejak awal tahun.
Sejalan dengan strategi Pertamina NRE, CREC menargetkan penambahan kapasitas terpasang hingga 5 gigawatt (GW) dalam lima tahun, dengan capaian 1 GW pertama pada tahun ini.
Sinergi dengan Pertamina NRE membuka peluang investasi bersama di sektor energi terbarukan, baik di Filipina maupun Indonesia.
Capaian ini menegaskan komitmen Pertamina NRE dalam memperkuat kapasitas energi terbarukan sekaligus menjaga kinerja keuangan yang solid. Dengan pijakan yang semakin kokoh, Pertamina NRE terus memperluas langkah menghadirkan energi bersih bagi dunia.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, investasi Pertamina pada bisnis energi baru terbarukan menunjukan komitmen Pertamina Group dalam mendorong transisi energi, untuk mencapai target penurunan emisi karbondioksida.
Termasuk melalui perusahaan energi Filipina, dimana Pertamina akan meningkatkan kapabilitasnya di bidang energi hijau ini.