Guru Besar Ekonomi IPB itu lantas mengatakan bahwa Indonesia sudah ada musibah besar dengan demokrasi otonomi daerah desentralisasi dimana rupanya tidak terlalu siap dengan krisis besar, penyakit dan krisis ekonomi. “Sekarang saking tidak sinkronnya, bagaimana genjotnya ekonomi covid kewalahan,” kata Prof Didin.
Sampai dimana, menurut Didin ada bisnis yang menekan pemerintah untuk membuka akses secepatnya, “boleh bersamaan yang menurut saya itu bertentangan dengan penanganan krisis pusat yang tidak fokus pada sisi pemerintahan itu.”
Didin kemudian melihat kasus negeri Gajah Putih, terjadi penularan varian delta besar-besaran di India dan Indonesia malah melihatnya acuh lalu bertindak seperti penanganan biasa.
“Konon menurut ahli sekarang ini varian delta inilah yang membuat (Indonesia) bukan hanya soal libur panjang, tahun baru, idul fitri, varian delta yang membuat kasus hariannya 38 ribu yang membuat kematian diatas seribu dan praktis kita menjadi tertinggi di dunia,” jelasnya.
Dengan demikian, Prof Didin mengusulkan sekarang Indonesia harus mengambil sebuah langkah besar dengan hilangkan keraguan demi kepentingan nasional dengan lembaga yang lebih permanen. (NDA)