sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kasus Covid-19 Landai, DPR: Jangan Lengah, Tetap Jaga Prokes

Economics editor Carlos Roy Fajarta Barus
11/01/2022 15:37 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI meminta masyarakat tidak lengah dan abai terhadap protokol kesehatan.
Kasus Covid-19 Landai, DPR: Jangan Lengah, Tetap Jaga Prokes (Dok.MNC Media)
Kasus Covid-19 Landai, DPR: Jangan Lengah, Tetap Jaga Prokes (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyebutkan meskipun saat ini dari data yang disampaikan Satgas Covid-19 pemerintah Indonesia menunjukkan angka kasus penyebaran masih landai namun jangan membuat masyarakat lengah dan abai terhadap protokol kesehatan.

"Terkait Omicron tidak boleh menyepelekan. Apalagi ada seorang epidemiolog dari UI kalau gak salah yang menyebutkan Omicron hanya untuk menakut-nakuti. Itu suatu hal yang harus kita garis bawahi dan kita peringatkan pada semua pihak. Justru dengan adanya Omicron dan situasi global Omicron Covid-19 meningkat tajam di seluruh dunia saya kira harus menjadi perhatian kita bersama," ujar Rahmad Handoyo, Selasa (11/1/2022) ketika dikonfirmasi.

Ia menyebutkan masukan dari epidemiolog, WHO, dan berkaca dari kasus Covid-19 yang ada di dunia dan negara maju kiranya dapat menjadi peringatan bagi pemerintah dan stakeholder terkait untuk mengantisipasi dan bersikap bagaimana program, aksi agar dapat menghindari ledakan serupa terjadi di Indonesia.

"Pertama kita tidak boleh menyepelekan seolah-olah kita ini sudah landai, bisa aja kasus Omicron sudah banyak di negara kita. Karena kemampuan kita untuk melakukan testing dan tracing juga masih rendah dibandingkan negara lain," ucap Rahmad Handoyo.

Disaat negara lain yang testing Covid-19 nya tinggi sehingga mudah mengetahui kasus baru, berbeda dengan Indonesia. Pasalnya kata dia, bisa jadi banyak kasus di tanah air tanpa gejala belum terdeteksi karena beragam faktor misalkan deteksi kita rendah sampai saat ini.

"Ini akan menjadi masalah apabila hanya mengacu pada data kasus Covid-19 rendah yang disampaikan pemerintah kita bisa terbuai, terlena, artinya sebenarnya yang OTG itu ada tapi tidak terdeteksi karena faktor banyak yang sudah divaksin, banyak yang sudah terkena Lebih dahulu sehingga membentuk imunitas tubuh, ancaman Omicron pada mereka yang sudah divaksin. Ini harus membuat bangsa kita semakin waspada," kata Rahmad Handoyo.

Kalau pemerintah dan masyarakat tidak hati-hati maka mereka orang yang OTG Omicron, kemudian mengenai masyarakat yang rentan seperti lansia, anak-anak, maupun orang yang komorbid. Hal itu menjadi sesuatu yang beresiko besar.

"Justru saat ini kita harus tetap waspada, jangan terpaku pada data. Data penting, tapi karena karakteristik masyarakat Indonesia kalau sakit enggan ke RS, ada kekhawatiran datang ke RS. Kita harus saling mengingatkan. Jadi masukan dari Epidemiolog dan WHO ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kita tetap waspada, kita tidak menyepelekan, menganggap remeh Covid-19 sudah rendah. Rendah itu karena testing kita rendah. Budaya masyarakat kita merasa khawatir di tes ke RS takut disebut positif," tutur Rahmad Handoyo. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement