IDXChannel - Bupati Majalengka Karna Sobahi segera mengeluarkan kebijakan baru terkait aktivitas warga. Hal itu menyusul adanya serangan Covid 19 di SMAN I Bantarujeg, yang menyerang 19 orang siswa.
"Dengan kenaikan angka terkonfirmasi apakah itu varian baru atau bukan, tetapi terkonfirmasi meningkatkan di Majalengka. Buktinya dengan ditunjukkannya cluster baru di SMAN 1 Bantarujeg yang memakan korban hampir 20 orang," kata Karna.
Banyaknya jumlah siswa yang terkonfirmasi, dinilai Karna sebagai alarm bagi daerahnya. Pasalnya, mereka mereka berasal dari berbagai kecamatan, yang mungkin sudah kontak erat dengan banyak orang.
"Makanya kita sedang melakukan tracing sekarang. Sudah kemana-mana aja yang 20 orang ini yang menyebar di beberapa kecamatan," papar dia.
"Terlepas instruksi pak menko, pak gubernur, pak presiden, kita berupaya lebih sigap dari serangan COVID ini, dengan varian baru di Majalengka," lanjut Karna.
Lebih jauh Karna menjelaskan, pihaknya akan kembali memperketat setiap aktivitas warga yang berpotensi mengundang kerumunan. Hajatan, jadi salah satu fokus pemerintah dalam upaya pengetatan itu.
"Kita akan mengendalikan kembali kerumunan massa yang ada di sentra-sentra pusat kegiatan masyarakat, di pasar, objek wisata, ruang publik, atau cafe-cafe akan kita kembalikan lagi. Termasuk hajat yang sudah tidak terkendali," jelas dia.
"Agenda kemasyarakatan sekarang sudah tidak terkendali, di tempat-tempat ibadah jaga jarak sudah tidak berjalan lagi, pakai masker sudah tidak lagi ini bahaya. Makanya kita akan meng-off-kan lagi berapa kegiatan, termasuk PTM. Yang terkonfirmasi ditutup, tetapi yang berjalan tetap diperketat, dengan jumlah persentase yang harus hadir beberapa siswa," lanjut Karna.
(NDA)