Sebagaimana dikutip dari dokumen Greenship Rating Tools untuk Rumah Tinggal yang disusun oleh Green Building Council Indonesia (GBCI), dijelaskan bahwa selain bijak dalam penggunaan lahan, penggunaan air dan energi yang efektif dan efisien, pertimbangan aspek konservasi material sumber daya alam, serta sehat dan aman bagi penghuni rumah, aspek penting lain dari rumah ramah lingkungan adalah menggunakan material yang ramah lingkungan.
"Sebagai bagian dari keluarga besar BUMN, kami menghadirkan inovasi semen hijau yang diproduksi dengan material dan proses yang ramah lingkungan, sehingga menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah hingga 38 persen dibanding semen konvensional," ujar Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, Donny Arsal.
Selain itu, menurut Donny, semen hijau SIG juga memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) tinggi, yaitu lebih dari 90 persen.
Tak hanya itu, SIG juga mendorong penggunaan produk turunan semen hijau, yaitu material bata interlock presisi, sebagai solusi untuk mencapai target tiga juta rumah per tahun.
Donny menjelaskan, penggunaan bata interlock presisi dapat memberikan banyak keuntungan dalam proses pembangunan rumah.