sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kembangkan PLTU Tanjung Sauh 200 MW, Ini Rencana PLN Batam

Economics editor Oktiani Endarwati
05/03/2021 18:30 WIB
Dengan adanya rencana pengelolaan PLTU Biomassa 2 x 100 MW di Tanjung Sauh, Batam, dapat memperkuat cadangan daya Batam-Bintan hingga mencapai 30% kedepannya.
Kembangkan PLTU Tanjung Sauh 200 MW, Ini Rencana PLN Batam (FOTO:MNC  Media)
Kembangkan PLTU Tanjung Sauh 200 MW, Ini Rencana PLN Batam (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Bright PLN Batam dan PT Panbil Utilitas Sentosa melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang rencana pembangunan dan pengelolaan PLTU Biomassa 2 x 100 MW di Tanjung Sauh, Batam. 

Direktur Utama PT PLN Batam Budi Pangestu mengatakan, saat ini sistem kelistrikan Batam-Bintan mempunyai cadangan 18%. Dengan adanya rencana pengelolaan PLTU Biomassa 2 x 100 MW di Tanjung Sauh, Batam, dapat memperkuat cadangan daya Batam-Bintan hingga mencapai 30% kedepannya. 

"Rencana ini membuat kita lega karena bisa mengoptimalkan dalam menyediakan pasokan energi listrik di Kepulauan Riau. Hal ini bisa menjadi salah satu langkah yang menambah keandalan sistem kelistrikan Batam-Bintan. Kami akan memberikan yang terbaik karena langkah ini bagian dari memberikan alternatif penyediaan energi terbarukan yang manfaatnya cukup besar bagi masyarakat luas," ujar Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (5/3/2021). 

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad juga mengapresiasi dan menyambut baik penandatanganan MoU antara PLN Batam dan Panbil Group karena menilai Biomassa akan menjadi solusi yang penting untuk membantu suplai energi di samping minyak dan gas bumi. 

"Terima kasih bagi PLN Batam dan Panbil Group yang telah mempelopori hal ini. Mudah-mudahan kehadiran PLTU Biomassa mampu menjadi magnet baru bagi berkembangnya kawasan-kawasan baru dan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kepri, khususnya di Batam," ujarnya. 

Ansar melanjutkan, kondisi saat ini dalam persoalan listrik masih menjadi perhatian serius oleh pemerintah karena masih ada beberapa daerah yang belum secara maksimal menerima asupan listrik dengan cukup. 

"Sebagai bentuk dukungan pemerintah provinsi Kepri terhadap pengembangan pembangkit energy baru terbarukan (EBT), pemerintah akan mendukung sepenuhnya terkait perijinannya," tuturnya. 

Pada kesempatan ini juga President Director Panbil Group Johanes Kenedy mengatakan, pengembangan biomassa ini sebagai sumber energi pembangkit listrik yang berperan juga sebagai penyeimbang sumber produksi energi listrik yang sudah ada. 

"Sejalan dengan arah pemerintah untuk go green, biomassa yang dimaksud disini adalah tandan kelapa sawit yang tidak dipakai, sisa produksi kayu, dan batang jagung untuk campuran biomassa. Harapan kami dengan pengembangan sumber energi biomassa ini kepada pengusaha menengah kebawah untuk dapat menyuplai bahan baku biomassa sehingga pertumbuhan ekonomi lebih merata," tukas dia.

(Sandy)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement