Dengan melakukan edukasi tentang stunting di wilayah itu, Anas menyebut akan memberikan efek yang lebih besar, alih-alih menyamakan frekuensi edukasi di setiap wilayah di Indonesia.
"Kemenag kalau melakukan intervensi misalnya penyuluhan itu sama saja dengan yang dilakukan di Banyuwangi (wilayah dengan angka stunting lebih rendah). Mestinya di Situbondo lebih tinggi, Situbondo harus digedor lagi supaya ada perubahan," ungkap Anas.
"Kalau Kemenag menggunakan ormas Muhammadiyah, kalau yang diperbanyak (edukasi) di daerah yang stuntingnya lebih rendah maka efeknya rendah juga. Saya minta intervensi dilakukan di daerah yang angka stuntingnya tinggi," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa pihaknya telah mengupayakan edukasi tentang stunting lewat Program Bimbingan Perkawinan, Bimbingan Keluarga, hingga bekerja sama dengan perguruan tinggi.
Dijelaskan bahwa program-program tersebut meski dilakukan dengan anggaran yang terbatas, namun Kemenag meyakini intervensi dapat berperan penting dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.
(SLF)