IDXChannel - Pemanfaatan obat herbal atau fitofarmaka di Indonesia masih belum begitu besar.
Bahkan, data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa hanya 1,2 sampai 3 persen dokter di Indonesia yang meresepkan fitofarmaka di rumah sakit.
Padahal bahan herbal terhampar luas di Tanah Air. Bahkan, menurut Dirjen Farmalkes Kemenkes Lucia Rizka Andalusia, obat herbal menjadi fokus para peneliti dan industri di dunia, termasuk negara-negara G20 saat ini .
Ya, sekarang semakin banyak negara yang mengakui peran jamu atau obat herbal dalam sistem kesehatan nasional mereka.
"China misalnya, penggunaan obat herbal di sana sudah mapan untuk tujuan kesehatan. Lalu Jepang, 50-70% jamu telah diresepkan di rumah sakit," kata Lucia dalam Webinar T20: Green Pharmacy's Role in Supporting Global Health Architecture secara virtual, Selasa (6/9/2022).