"Jawa Barat ini provinsi dengan populasi tertinggi dan provinsi dengan jumlah kunjungan wisatawan 100 juta wisatawan yang didominasi wisatawan nusantara. Tentu alokasi harus dipertimbangkan untuk ditambahkan, itu upaya kita. Datanya akan diverifikasi dan divalidasi dengan koordinasi dengan pemerintah daerah," jelas Sandiaga.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar, Dedi Taufik mengakui bahwa pandemi COVID-19 menimbulkan dampak besar bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Jabar.
Salah satu indikatornya, banyak pengusaha hotel dan pariwisata di Jabar gulung tikar. Informasi terbaru, kata Dedi, ada 10 pengusaha di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang akhirnya menutup usahanya.
Tidak hanya itu, dampak pandemi juga sangat dirasakan pelaku seni dan budaya. Saat ini, pihaknya masih mendata jumlah pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan menerima dana hibah tersebut.
"Terkait dengan pelaku sektor parekraf yang terimbas, ditambah seniman dan budayawan. Memang bukan di sektor pariwisata, tetapi mereka juga jadi kekuatan di pariwisata," katanya.