"Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dukungan regulasi dan insentif yang tepat, pelaku industri tetap memiliki peluang untuk berkembang dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri," ungkapnya.
Andi juga menyampaikan, PT Surya Bangunan Semesta sebelumnya adalah importir, namun kini telah bertransformasi menjadi produsen ubin keramik domestik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Namun perusahaan juga melakukan ekspor untuk mendukung program substitusi impor. Langkah perusahaan ini diharapkan dapat menginspirasi investor lain untuk berinvestasi di Indonesia dan berkontribusi dalam realisasi target yang dicanangkan Kemenperin.
Pembangunan pabrik RKI juga diharapkan mampu mengisi kebutuhan pasar domestik, sejalan dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Tahun lalu, program ini mencatatkan komitmen pengadaan barang dan jasa pemerintah untuk produk domestik senilai Rp1.157,47 triliun, nilai ini meningkat menjadi Rp1.428,25 triliun pada semester pertama 2024.
(Nadya Kurnia)